Geogrid merupakan material polimer yang tersusun dan berbentuk jaring dengan menyilangkan serat pada sambungannya, serta terbuat dari polypropylene sebagai bahan utamanya.
Geogrid termasuk salah satu jenis geosintetik dengan bukaan yang memungkinkan interlocking antara tumpukan agregat untuk membentuk lapisan penguat konstruksi dengan beban berat yang serring digunakan untuk jalan, rel kereta api, serta dinding penahan tanah.
Tipe Geogrid
Secara umum geogrid dibagi menjadi tiga tipe berdasarkan proses pembuatannya, diantaranya yaitu:
1. Homogeneous Geogrid
Geogrid ini berbahan dasar polimer HDPE atau PP. Cara pembuatannya yaitu material lembaran polimer dilubangi dengan pola tertentu kemudian diberi tegangan. Proses pembuatan ini dilakukan pada suhu dan laju regangan tertentu untuk menciptakan geogrid yang seragam.
2. Coated Yarns Geogrid
Geogrid ini berbahan dasar polimer Polyester. Serat polyester digabungkan dan dibentuk menjadi pola grid, kemudian dilakuan perajutan secara bersama. Geogrid tipe ini kemudian dilapisi oleh PVC, latex, atau bitumen khusus untuk membuat geogrid ini lebih tahan terhadap UV dan bahan kimia. Geogrid tipe ini sangat fleksibel dan tersedia dalam kuat tarik yang beragam.
3. Polymer Rod Geogrid
Geogrid tipe ini dibuat dari polymer bar/strap yang digabung dengan menggunakan laser atau ultrasonic welding. Tipe geogrid ini bisa menjadi tipe geogrid yang paling kaku tergantung dari jumlah dan spasi tiap strap.
Dari ketiga tipe geogrid tersebut, tipe Coated Yarns Geogrid memiliki keunggulan karena kelenturannya. Tipe Coated Yarns Geogrid yang berbahan dasar polyester bisa mengikat butiran gravel lebih baik karena fungsi interlocknya yang baik pula.
Keuntungan Menggunakan Geogrid
1. Tahan Terhadap Lingkungan
Geogrid sebagai bahan material konstruksi mempunyai ketahanan yang kuat terhadap serangan biologi dan juga kimia. Hal ini menjadi salah satu keunggulan mengapa harus menggunakan geogrid.
2. Mudah Digunakan
Geogrid sangat mudah saat pengaplikasiannya karena bahannya yang ringan menjadikan geogrid banyak dipakai untuk tujuan tertentu. Geogrid juga sangat mudah untuk disambungkan satu sama lain sehingga proses pengerjaannya pun tidak perlu menggunakan tenaga yang kuat karena material ini sangat mudah digunakan.
3. Perkuatan Struktur
Geogrid bisa digunakan sebagai perkuatan struktur-struktur seperti timbunan pada tanah lunak atau lereng yang curam. Namun jika penggunaannya adalah untuk perkuatan timbunan di atas tanah lunak, maka diperlukan tambahan geotekstil non woven yang digunakan sebagai separator. Geogrid juga bisa digunakan sebagai perkuatan dalam konstruksi lereng, terutama lereng besar.
Geogrid jenis Biaxial umumnya digunakan sebagai bahan perkuatan pada tanah yang lemah, seperti daerah rawa, danau dan gambut. Geogrid jenis ini berfungsi sebagai interlocking sehingga isian atas lebih kaku, dan juga menghasilkan distribusi beban yang lebih merata
4. Sebagai Stabilisator
Adanya geogrid sebagai stabilisator membuat geogrid dan agregat bisa bekerja sama untuk menghasilkan masa yang komposit dengan modulus dan kekakuan yang lebih tinggi dibandingkan agregat tanpa stabilisator.
Stabilisasi ini membutuhkan kekakuan pada rengangan yang rendah tapi tidak membutuhkan kuat tarik yang tinggi. Geogrid mengandalkan interlocking sebagai material timbunan. Dengan kestabilan ini akan timbul kemungkinan untuk meningkatkan resistensi di atas tanah dasar.
5. Pengendali Erosi
Geogrid berfungsi untuk melindungi permukaan tanah dan mencegah lepasnya partikel tanah yang disebabkan oleh hujan, air mengalir atau angin.
Geogrid jenis Uniaxial umumnya digunakan dalam perkuatan tanah, dinding penahan, lereng, stabilitas lereng dan tanggul pada tanah lunak. Kebanyakan jenis tersebut berguna untuk memperkuat lereng.