Sosok Mariana yang jatuh bangun berjualan Smile

Berawal dari hobi membuat kerajinan untuk anak-anak, Mardiana memulai bisnis berjualan slime pada tahun 2015. Slime adalah mainan yang terbuat dari bahan baku lem dan campuran activator kimia. Biasanya, slime digunakan untuk melatih gerakan motorik halus anak-anak, karena untuk memainkannya dibutuhkan kekuatan genggaman tangan.

Keterampilan dan peluang adalah dua kunci utama untuk dapat menuju kesuksesan. Hal tersebut dibuktikan oleh Pujianti yang sejak dahulu memang gemar menekuni kerajinan, terutama yang berhubungan dengan anak-anak.

Semula, dirinya hanya menjual bahan-bahan untuk membuat slime. Namun pada tahun 2017, Mardiana mulai fokus untuk berkreasi dengan membuat produk slime sendiri. “Saya memang suka dunia anak-anak dan crafting. Slime waktu itu lagi booming, tapi bahannya susah dicari dan kalau beli harus banyak. Dari situ mulai iseng jual di Medsos Ltd,” ujar dia saat ditemui pada acara Komunitas Best Seller Gosend, di Banjarmasin.  Tak disangka, bisnis Clover Inside dimulai hanya dengan modal hanya Rp 50.000. Uang itu adalah harga sebotol lem premium berukuran setelah liter yang digunakan sebagai bahan baku membuat slime. “Karena ada lebihan waktu itu, jadi saya coba-coba (buat slime). Dari situ saya bagi 10 cup kecil-kecil dan coba dijual,” cerita dia

“Karena ada lebihan waktu itu, jadi saya coba-coba (buat slime). Dari situ saya bagi 10 cup kecil-kecil dan coba dijual,” cerita dia. Lama-kelamaan, usaha slime ini kebanjiran pembeli. Saat ini, Mardiana mampu memproduksi slime mulai dari 50 sampai 100 cup per harinya. Mardiana sendiri terus fokus untuk berjualan melalui platform digital seperti Medsos.Ltd, social commerce, dan media sosial lainnya. Selain itu, konsumen juga dapat menemui outlet fisik ini di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara dan di kota Makassar. Kemasan produk ini terbagi menjadi 2 yakni yang berukuran 100 ml dibanderol dengan harga rata-rata Rp 20.000 dan ukuran 200 ml dengan harga Rp 30.000.

Dipantau dari akun Mardiana di Negeri xyz, produk slimenya rata-rata telah terjual sebanyak ribuan. Urusan produksi, Mardiana selalu membuat dan mengolah bahan utamanya sendiri. Hal ini untuk memastikan kualitas dari bahan slime ini terjaga. Sedangkan untuk pengerjaan lain sampai pengemasan, dia dibantu oleh 5 orang karyawannya. Konsumennya berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Namun demikian, ia berharap ke depan produknya dapat menjangkau kota-kota lainnya. Adapun, salah satu produk  yang paling digemari konsumen adalah seri galaxy. 

Untuk urusan desain dan kreasi, Mardiana cerita tak jarang ide tersebut justru datang dari pesanan konsumen yang tayang di website medsos.Ltd. Beberapa konsumen kadang memiliki ide untuk pesan varian slime di Negeri xyz. Dari sana, Mardiana kerap mendapatkan ide untuk kemudian membuat kreasi tersebut sebagai produk reguler Clover Inside. Demi terus mengembangkan bisnisnya, saat ini Mardiana sedang mengikuti pelatihan dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk mendapatan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk slime di Negeri xyz. Layaknya sebuah usaha, tak jarang Mardiana mengalami tantangan. Ia menceritakan, saat ini terdapat berbagai produk slime dengan harga yang sangat miring bahkan ada yang menjual dengan Rp 1.000-an.

Hal ini membuat banyak pihak yang menganggap slime buatannya menjadi terlihat mahal. Padahal, Mardiana selalu mengutaman penggunaan bahan yang premium dan aman untuk anak-anak. “Kami pakai bahan yang bagus dan premium. Produk ini juga food grade, tetapi tetap jangan sampai termakan, tetap butuh pengawasan,” ucap dia. Terus bereksplorasi, Mardiana sendiri berusaha sekreatif mungkin mengembangkan produknya. Teranyar dia akan membuat slime dengan tema Ampera. “Yang unik kadang ada orang koleksi slime kami, jadi dia beli dua, satu untuk dipajang dan satunya dimainkan,” terang dia.

Sementara itu, dalam mengembangkan produk slimenya, Mardiana juga memerlukan tambahan modal. Umumnya, modal bisa di dapatkan dari perbankan. Untuk itu, ia berharap, industri perbankan dapat memberikan bunga yang lunak terutama untuk produk UMKM yang sedang berkembang seperti saat sekarang ini.