Mitos makan  Semangka Berongga 

Mitos makan Semangka Berongga  – Kita pasti sempat memandang postingan ataupun panduan kesehatan yang mengatakan kalau buah semangka yang dagingnya retak ataupun berongga hendaknya tidak kita mengkonsumsi. Keadaan daging buah semangka ini disebut- sebut telah terkontaminasi oleh bahan kimia pupuk yang digunakan sangat banyak dikala ditanam. Sesungguhnya, benarkah semangka berongga beresiko?

Pupuk memanglah digunakan oleh petani buat menyuburkan tumbuhan serta memperoleh hasil panen yang melimpah. Salah satu dari tumbuhan yang kerap diberi pupuk, baik itu pupuk dari bahan natural ataupun pupuk kimia merupakan semangka.

Daging buah yang hadapi retak- retak ini disebut- sebut telah terpapar bahan kimia forchlorfenuron yang terdapat di dalam pupuk. Selaku data, pupuk ini dapat membuat dimensi semangka lebih besar sampai 20 persen serta memesatkan masa panennya.

Sayangnya, dibalik ukurannya yang membengkak, ada rongga yang terdapat di dalamnya Tidak hanya itu, warna bijinya pula berganti jadi putih serta tidak berisi, berbeda dengan warna biji buah semangka yang cenderung gelap, cokelat, serta berisi.

Isi forchlorfenuron ini disebut- sebut dapat menimbulkan indikasi kesehatan bila sangat kerap disantap. Indikasi ini merupakan permasalahan kesehatan kulit, kanker, kendala respirasi, kendala kesuburan, serta kendala bakal anak pada bunda berbadan dua. Sebab alibi inilah banyak orang yang menganjurkan kita buat tidak komsumsi semangka dengan daging buah yang retak serta berongga.

Akun Twitter pemerhati hoaks di bidang kesehatan,@anjarisme membantah asumsi yang telah terlanjur diketahui luas warga ini. Baginya, asumsi kalau daging buah semangka yang retak serta berongga telah terpapar bahan kimia dari pupuk serta dapat menimbulkan kanker cumalah hoaks belaka.

Kenyataannya, retakan pada daging buah semangka ataupun hollow heart ini diakibatkan oleh keadaan semangka dikala ditanam, tepatnya irigasi yang tidak tertib serta pergantian cuaca yang ekstrem.

Anjari pula mengatakan kalau retakan pada daging buah semangka ini tidak hendak mengganggu rasa, mutu, terlebih keamanannya buat disantap. Bersumber pada gareningknowhow. com, Anjari pula menyebut keadaan ini bukan selaku penyakit semangka, melainkan cumalah ketidaksempurnaan proses pembuatan buah tersebut.

Memandang terdapatnya kenyataan ini, jangan ragu lagi komsumsi semangka walaupun dagingnya retak. Senantiasa nyaman buat disantap kok. Mitos makan Semangka Berongga .